Minggu, 24 Februari 2013

Closing ACEX 2013

Tanggal 23 Februari 2013, ada acara Closing ACEX 2013!!!! Di Labsky. Pagi-pagi buta gua langsung bangun trus siap-siap berangkat jam 5 karna gua mau bantu-bantu nge dekor stand gua. oh iya, stand kelas 7A yaitu kelas gua mendapatkan undian untuk mendekor stand dengan tema Nusa Tenggara Timur. Pas nyampe di Labsky eh ternyata stand gua udh selesai di dekor. yah padahal gua udah niat bangun pagi, tapi gak papalah. ternyata temen-temen gua datengnya jam 4an gitu. Karna stand kelas gua udh selesai didekor, gua langsung bagiin aja pin NTTnya.

Jam setengah 7, stand masing-masing kelas udah gk boleh didekor lagi. akhirnya pas jam 7 kita semua langsung duduk di kursi penonton buat melihat penampilan para siswa Labsky, tapi yang dari SDIT Auliya juga ada yang tampil. dia nampilin storry telling. Dia pede banget padahal masih SD, gua aja kalah.

Sekitar jam setengah 1 itulah yang kita tunggu-tunggu yaitu acara Fashion Show. Baju unik-unik sekali. Peserta juga harus mempresentasikan daerahnya dengan bahasa daerah tersebut. kebayang kan susahnya? 

Nah, pas pengumuman pemenang Fashion Show dan Stand kelas gua gk menang. gak papalah yang penting itu udah jadi pengalaman yang seru dan meningkatkan kekompakan dalam kelas kita.

Minggu, 17 Februari 2013

dr. Zaenal Abidin, M.HKes (Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia)


dr. ZAENAL ABIDIN, M.HKes
SOPPENG, 5 APRIL 1965
JALAN SWATANTRA V, GRIYA MADANI I NO 20, JATI ASIH, BEKASI
021 – 82431863/ 0812 – 8003750

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

Menyelesaikan pendidikan S1 Kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dan melanjutkan pendidikan profesi dokter pada universitas yang sama sehingga berhak menyandang gelar dokter pada tahun 1997.

Melanjutkan pendidikan Magister Hukum Kesehatan pada Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dan menyelesaikannya dengan memuaskan (IPK 3.90) dengan tesis yang berjudul Tinjauan Hukum Penerapan Fungsi Sosial Rumah Sakit Swasta di DKI Jakarta serta berhak menyandang gelar Magister Hukum Kesehatan (M.Hkes) (2009). Dari tesis ini kemudian ditulis menjadi sebuah buku dengan judul: Bayar Dulu, Baru Dirawat, Menelusuri Fungsi Sosial Rumah Sakit Swasta (2009)

BEBERAPA JABATAN PENTING YANG SEDANG/PERNAH DIJALANI

Menjadi Ketua Umum PB IDI periode 2012 – 2015, yang dipilih berdasarkan Muktamar IDI ke 27 di Palembang pada tahun 2009 dan telah dikukuhkan pada tanggal 24 November 2012 pada Muktamar IDI ke-28 di Makassar.

Jabatan lain yang pernah dijalani sebagai berikut:
·         Sekretaris Pelaksana Tim Penilai Kesehatan pasangan Capres dan Cawapres  RI pada Pemilu 2004
·         Sekretaris Pelaksanan Tim Penilai Kesehatan Calon Hakim Agung RI Tahun 2006,
·         Anggota Pengarah Tim Penilai Kesehatan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2007
·         Sekretaris Pelaksana Tim Penilai Kesehatan pasangan Capres dan Cawapres  RI pada Pemilu 2009 

PENGALAMAN ORGANISASI

Pengalaman organisasi yang pernah digeluti saat menjadi mahasiswa antara lain:
Ketua Umum Badan Koordinasi HMI Indonesia Bagian Timur  pada tahun 1990 hingga 1992 serta menjadi anggota Majelis Pekerja Kongres PB HMI 1993 hingga 1995.

Sedangkan pada organisasi profesi antara lain:
·         Dua kali menjadi Wakil Sekretaris Jenderal pada periode 2000 – 2003 dan 2003 – 2006.
·         Sekretaris Jenderal PB IDI sejak tahun 2006 hingga 2009.
·         Tahun 2001 ikut mendirikan Primer Koperasi IDI (Primkop IDI).
·         Tahun 2007 bersama beberapa teman menggagas kegiatan “Menongsong Seabad Kipra Dokter Indonesia dan Seabad Kebangkitan Nasional”, dengan kegiatan pendukung, (a) diskusi publik bulanan sejak Mei 2007 hingga April 2008, (b) Dokter Kecil Award IDI, (c) Indomedica Expo, (d) seminar/urung rembug (e) membebaskan dan menyumbangkan jasa medik dokter pada tanggal 20 Mei, dengan puncaknya acaranya diperingati 20 Mei 2008 yang kemudian tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Bakti Dokter Indonesia.
·         Tahun 2008 ikut  mendirikan Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia tahun 2008 dan ikut aktif di dalamnya.
·         Tahun 2009, mendirikan Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi Indonesia, dan terlibat sebagai Dewan Pembinan serta aktif dalam berbagai kegiatan-kegiatanya.
·         Koordinator Departemen Sosial dan Tanggap Bencana BPP Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (2009 – 2014)
·         Tahun 2011, mendirikan Lembaga Kajian Kesehatan dan Pembangunan dan aktif sebagai koodinator forum kajian.
·         Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (2012 – 2014)

PENGALAMAN KERJA

·         Dokter Praktik Umum di Klinik Panca Bakti, Tipar Cakung, Jakarta pada tahun 1997 hingga1998
·         Dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Garut Jawa Barat pada tahun 1998 hingga 2000
·         Dokter Praktik Umum dan Penanggung Jawab Kinik Syifa Afiat, Menceng Jakarta Barat sejak tahun 2001 hingga  sekarang
·         Anggota Tim Pelaksana Health Profesional Project (HPV) IDI dari Agustus 2002 hingga November 2003
·         Koordiator Pelaksana pada Training of Partnership Trial for Management TB, YPIS-LEMPU pada Juli 2003 hingga November 2003
·         Konsultan Proyek HWS IDI pada tahun Juli 2005 hingga November 2008
·         Tim Asistensi Teknis dalam Program Sumatera Selatan Sehat 2008 kerjasama PB IDI dan Pemda Sumatera Selatan pada tahun 2005 hingga 2008
·         Tim Asistensi Teknis dalam Program Bontang Sehat kerjasama PB IDI dan Pemda Bontang Kalimantan Timur pada tahun 2006  hingga  2008
·         Tim Asistensi Teknis Program Tanah Datar Sehat , kerjasama PB IDI dan Pemda Tanah Datar Sumatera Barat tahun 2008
·         Sejak tahun 2003 hingga sekarang aktif dalam kegiatan Koperasi Maju Sejahtera bekerjasama dengan IDI-IDI Cabang yang ditunjuk dalam Pemberdayaan Kesehatan Pondok Pesantren di Jawa dan Madura.
·         Tahun 2010 hingga sekarang sebagai tim konsultan dalam program Pensiun Sehat Sejahtera  Bank BTPN.
·         Tahun 2011 Senior Partner di AHP Law Office sebagai Independen Mediator untuk Sengketa Medis.
·         Tahun 2010 – sekarang, Dosen Luar Biasa untuk mata kuliah Bioetik di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Sabtu, 16 Februari 2013

LASKAR BARBES PART 2

Saat mereka berkumpul kembali di rumah Riza untik membahas masalah ini, Rais pun menceritakan tentang batas pendaftaran dan hal yang diliatnya tadi pagi. Rais mengusulkan untuk menggunakan barang-barang bekas sebagai alat musik. Selain tidak membutuhkan banyak biaya, suara yang dihasilkan pun cukup baik. 

Mereka menggunakan kaleng, galon bekas, stik drum yang terbuat dari kayu bekas dan ukulele tua milik ayah Rais. Mereka sepakat untuk memberikan nama grup musik mereka "Laskar Barbes" atau "Laskar Barang Bekas". Pada saat itu juga mereka mulai latihan untuk persiapan Apresiasi Seni Musik.

Keesokan harinya Rais mendaftarkan "Laskar Barbes" ke panitia acara. Kemudian mereka latihan kembali saat pulang sekolah. Semakin hari, kekompakkan mereka semakin terbentuk. Keahlian mereka saat memainkan alat musik juga meningkat. Mereka sudah tidak sabar untuk mengikuti pentas Apresiasi Seni Musik.

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. "Laskar Barbes" tampil urutan yang ke terakhir sebagai penutup acara. Setelah menunggu 45 menit lamanya, akhirnya mereka pun tampil. Mereka membawakan lagu "Laskar Pelangi" dari grup band Nidji. Mereka pun menunjukan keahlian mereka dalam memainkan alat musik bekas di atas panggung. Para penonton terpukau dengan penampilan mereka. "Laskar Barbes" mendapat tepuk tangan yang sangat meriah karena kreativitas mereka walaupun hanya menggunakan barang bekas sebagai alat musik mereka.

Bagi mereka ini adalah pengalaman yang tidak terlupakan.
 

LASKAR BARBES PART 1

Kring!! Kring!! bel tanda istirahat pertama berbunyi. Ferdi, Naufal, Riza dan Rais segera menuju kantin. Saat mereka melewati mading, mereka melihat sebuah poster tentang pengumumuman untuk apresiasi seni musik yang akan dilaksanakan minggu depan. Poster tersebut menyatakan bahwa peserta adalah grup musik yang terdiri dari 4-5 anggotanya. Mereka ingin sekali mengikutinya, namun mereka tidak mempunyai alat musik. Rencananya pulang sekolah mereka akan membicarakan masalah ini.

Bel pulang sekolah berbunyi. Mereka segera pergi ke rumah Riza untuk mencari solusinya. Ferdi memberikan usul untuk meminjam alat musik ke pamannya. Paman Ferdi adalah seorang musisi terkenal. Namun saat dihubungi, ternyata alat-alat musik paman Ferdi sedang dibawa ke Solo karena ada penyambutan walikota Solo yang baru. Mereka pun mencari solusi lainnya.

Kemudian Naufal mengusulkan untuk membeli alat-alat musik dengan tabungan mereka. Namun tabungan mereka semua hanya cukup untuk membeli sebuah gitar. Hari semakin sore, mereka harus segera pulang karena besok mereka harus bangun pagi untuk bersekolah.

Keesokan harinya, ternyata banyak yang sudah mendaftar untuk mengikuti Apresiasi Seni Musik. Rais bertanya kepada panitia acara tersebut untuk mengetahui batas waktu pendaftaran. Ternyata batas pendaftarannya adalah besok. Saat rais beranjak pergi dari tempat pendaftaran, ia melihat seorang pramubakti yang sedang memukul-mukuli sebuah kaleng bekas sambil bernyanyi. Suaranya pun sangat menarik. Hal tersebut memberikan Rais ide.


Bersambung......